Senin, 02 April 2012

AL-FATIHAH ayat 7



QS 1:7



صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [9]
Dari surat dan ayat ini, ada 3 (tiga) permohonan yang kita minta yaitu :
  1. memohon agar kita ditunjuki jalan sebagaimana orang-orang yang telah diberi ni’mat
  2. memohon agar jalan yang ditunjuki bukan jalan mereka yang dimurkai
  3. memohon agar jalan yang ditunjuki bukan jalan yang sesat.
Berkaitan dengan Surat 1 ayat 6 dimana kita memohon diberikan petunjuk jalan yang lurus dan sudah di uraikan bahwa petunjuk jalan yang lurus itu adalah Al-Qur’an, maka permohonan pertama dari surat ini adalah  memohon agar kita ditunjuki jalan sebagaimana orang-orang yang telah diberi ni’mat.
Kenapa mereka diberi ni’mat? Karena mereka menjalankan aturan-aturan Al-Qur’an. Yang manakah mereka itu? Dijelaskan dalam surat 4:69 :

An-Nisaa`:069
Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin [314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Permohonan  kedua adalah memohon agar jalan yang ditunjuki bukan jalan mereka yang dimurkai. Yang manakah mereka itu? Dijelaskan dalam surat 5:60 :
Al-Maaidah:060
Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allahdi antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi [424] dan (orang yang) menyembah thaghut ?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
Not 424
Yang dimaksud disini ialah : orang-orang Yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabtu (lihat ayat 65 surat Al Baqarah dan not 59).

Tentu kita tidak ingin dikutuk oleh menjadi Kera dan Babi. Ini adalah perumpamaan. Kalau kita lihat bentuk fisik, tingkah laku dan sifat babi sangatlah tidak baik. Mulut monyong, leher kaku (tidak mempunyai leher) tidak bisa melihat kiri kanan, perut buncit, kaki pendek, jorok karena kotorannya sendiri dimakan dll.  Jika kita seperti ini suka monyongin orang, tidak perduli terhadap sesama, bersifat tamak, tidak ringan langkah untuk mencari kebaikan,  maka kita seperti babi.
Jika kita lihat monyet, perangainya suka meniru-niru, suka merusak. Jika kita suka meniru-niru ajaran yang bukan tuntunan kita, maka tidak ubahnya kita seperti kera. Suka merusak ajaran-ajaran Allah/memutarbalikkan ajaran-ajaran Allah.
Dalam hadits dikatakan :
Ibnu Taimiyah berkata bahwa Abu Dawud telah meriwayatkan sebuah hadits hasan dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda :
“Barang siapa meniru suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.”
Hadits di atas menetapkan haramnya meniru mereka dan secara dhahir menunjukkan bahwa perbuatan itu merupakan perbuatan kufur sebagaimana tersebut pada firman Allah pada surah Al Maidah ayat 51:
Al-Maaidah: (5:051)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Gambaran orang Yahudi yang dikutuk menjadi kera, seperti ayat :
Al-Baqarah: (2:065)
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu [59], lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera[60] yang hina”.

Ayat lainnya mengenai mereka yang dimurkai Allah :
Ali-`Imraan: (3:112)
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia [218], dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu [219] karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu [220] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar