Jumat, 30 Maret 2012

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain, Melapangkan Dada


Berbuat Baik Terhadap Orang Lain, Melapangkan Dada



Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan sebaik rasanya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua itu adalah mereka yang melakukannya.

Mereka akan merasakan “buah”nya seketika itu juga dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga, mereka pun selalu lapang dada, tenang, tenteram dan damai. Ketika diri Anda diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah terhadap sesama manusia, niscaya Anda akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Sedekahilah orang yang papa, tolonglah orang-orang yang terzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya Anda akan merasakan kebahagiaan dalam semua sisi kehidupan Anda!

Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan manfaat psikologis dari kebajikan itu terasa seperti obat-obat manjur yang tersedia di apotik orang-orang yang berhati baik dan bersih.

Jangan Mengharap “Terima Kasih” dari Seseorang


Jangan Mengharap 



“Terima Kasih” dari Seseorang



Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan.

Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.

Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas


Cara Mudah 


Menghadapi Kritikan Pedas



Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit.

Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain. Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa gerah.

Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri


Biarkan Masa Depan 


Datang Sendiri



{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya.} (QS. An-Nahl: 1)

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dlkAhirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak?

Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Hari Ini Milik Anda


Hari Ini Milik Anda



Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Yang Lalu Biar Berlalu


Yang Lalu Biar Berlalu




Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ‘ruang’ penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam ‘penjara’ pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis.

Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!

Pikirkan dan Syukurilah!


Pikirkan dan Syukurilah!



Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.


{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.} 
(QS. Ibrahim: 34)

Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.

{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.}
(QS. Luqman: 20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.

{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?}
(QS. Ar-Rahman: 13)

Ya Allah!


Ya Allah!





{Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.} (QS. Ar-Rahman: 29)
Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: “Ya Allah!”
Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: “Ya Allah!”
Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: “Ya Allah!”
Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: “Ya Allah!”
Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: “Ya Allah!”
Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:”Ya Allah!”

SIAPAKAH AHLI KITAB?


SIAPAKAH AHLI KITAB ?

by: HA




Bismillaahirrahmaanirrahiim.. 
Alhamdulillah, hendaknya senantiasa kita memanjatkan syukur atas begitu banyaknya nikmat yang tak terhitung yang telah Allah berikan kepada kita dan semoga kita semua mendapat Rahmat dan BimbinginNya, Aamiin..
Menjawab soal ini, pada umumnya dan bahkan sudah menjadi pemahaman (mind set) yang tdk bisa ditolak kebenarannya bahwa yang dimaksud Ahli Kitab adalah tertuju kepada Yahudi dan Nasrani. Dari pemahaman yang sudah umum tersebut, disini akan dikemukakan pemahaman yang mungkin berbeda. Pemahaman yang berbeda ini bukanlah bermaksud ingin menjustifikasi atau mengklaim ini yang benar dan itu yang salah, akan tetapi dalam rangka mencari dan menggali ilmu sehingga nantinya diharapkan mendapatkan benang merah dan didapatkan tujuan yang kita dambakan yaitu mendapatkan Ridho Allah dalam menjalankan Islam. Karena Islamlah Agama yang di Ridhoinya.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-`Imraan : 19)

DO'A PANJANG UMUR???


DO’A PANJANG UMUR & UNSUR YANG MENYERTAINYA 

SERTA PENGARUHNYA

by: HA



Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah, hendaknya senantiasa kita memanjatkan syukur atas begitu banyaknya nikmat yang tak terhitung yang telah Allah berikan kepada kita dan semoga kita semua mendapat Rahmat dan BimbinginNya, Aamiin..

Sewaktu sekolah di Taman Kanak-kanak yang ketika itu kurang lebih berusia lima tahun (tahun 1979), saya pernah merasakan betapa senangnya menghadiri undangan Ulang Tahun dari teman. Sebelum acara dimulai, bangku-bangku sudah tertata rapih dengan hiasan-hiasan balon-balon, kertas beraneka warna yang ditempel di dinding-dinding dan dengan diiringi nyanyian kaset dengan model suara micky mouse. Tak ketinggalan kue ulang tahun yang telah disiapkan diatas meja yang cantik sekali bentuknya, ada lilin diatasnya yang berbentuk angka atau lilin satuan (tidak berbentuk angka) yang dijejerkan sesuai usia yang dirayakannya.
Setelah memasuki waktu sesuai jam yang tertulis pada undangan, acarapun dimulai. Satu per satu tamu undangan datang dengan mengenakan baju yang lucu-lucu dan pastinya ditemani oleh orang tua atau pembantunya atau siapalah yang mengantarkan. Sungguh suasana yang membuat senang, riang gembira, bertepuk tangan dan bernyanyi. Puncaknya, yang berulang tahun memotong kue dan meniup lilin yang telah dinyalakan sambil bernyanyi “Panjang umurnya…panjang umurnya serta mulia..bla, bla, bla.. .
Waktu demi waktu berjalan entah sudah berapa banyak saya menghadiri acara Ulang Tahun. Bahkan pada saat duduk dibangku SD, dalam rangka memeriahkan hari kelahiran, sayapun mengadakan acara itu. Dan seterusnya acara ini tetap berlangsung sampai saat ini, dan mungkin sebelum saya merasakan semua ini, sudah berlangsung semenjak orang tua kita atau mungkin sebelum-sebelumnya dan entah kapan pastinya acara ini sudah ada di tengah-tengah kita.

NABI MUHAMMAD BUTA HURUF?


NABI MUHAMMAD BUTA HURUF?





PENDAHULUAN

Ada orang-orang yang beranggapan bahwa Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis atau buta huruf. Dengan anggapan seperti itu, mereka yakin bahwa Al Qur’an benar-benar asli dari Allah dengan alasan bahwa tidak mungkin Al Qur’an dibuat oleh orang yang buta huruf. Demikian kira-kira yang penulis pernah ketahui beritanya. Setelah merenung-renung, penulis menjadi tidak percaya dengan anggapan tersebut. Tidak mungkin seorang Rasul Allah tidak bisa membaca dan menulis.Yang menjadikan penulis tidak percaya bahwa Nabi Muhammad adalah seorang buta huruf adalah sebagai berikut. Pertama, Rasul Allah akan menjadi bergantung pada orang lain yang tidak buta huruf. Padahal, tidak satu ayat pun dalam Al Qur’an menyebutkan juru tulis dan juru baca sebagai pembantu Rasul Allah yang mendampinginya. Yang lebih tidak mungkin lagi adalah bahwa Rasul Allah kemudian malah harus beriman atau percaya pada juru tulis dan juru baca karena Rasul Alah tidak bisa mengecek yang ditulis mereka. Padahal, manusia yang diperintahkan oleh Allah untuk diimani hanyalah Rasul Allah.
Kedua, Rasul Allah adalah teladan. Bagaimana mungkin seorang teladan tetapi buta huruf? Bukankah Rasul Allah menerima kitab yang harus dibaca manusia? Kalau Rasul-Nya tidak bisa membaca, mengapa orang lain disuruh membaca Al Qur’an? Bukankah Rasul-Nya tidak pernah membacanya karena buta huruf? Jadi, tidak mungkin Rasul Allah buta huruf.
Ketiga, perlu diingat bahwa Rasul Allah adalah simbol Allah. Artinya, Rasul Allah bekerja atas nama Allah. Rasa-rasanya, tidak mungkin simbol Allah itu akan dijadikan ejekan orang karena dirinya hanya seorang buta huruf. Keempat, tidak mungkin manusia pilihan yang kehadirannya di muka bumi sudah lama direncanakan Allah dan disebutkan dalam kitab sebelum Al Qur’an hanyalah seorang buta huruf. Kelima, menurut cerita, Nabi Muhammad terlahir dalam keluarga terpandang sehingga sangat mungkin mendapatkan pendidikan yang baik dalam lingkungan keluarganya. Dalam pendidikan tersebut tentu ada pelajaran membaca dan menulis. Keenam, sebagai pedagang, tentulah beliau akan mencatat barang dagangan dan uang atau membaca dan menulis perjanjian perdagangan.
Sehubungan dengan hal di atas, penulis ingin mengaji Al Qur’an, walaupun hanya terjemahan, untuk membuktikan bahwa Rasul Allah tidak buta huruf. Al Qur’an terjemahan yang digunakan akan disebutkan versinya.

BELAJAR DARI KEMATIAN


BELAJAR DARI KEMATIAN




Kehidupan manusia akan berakhir pada sebuah titik, yaitu kematian. Terbukti kematian telah merenggut ribuan bahkan jutaan nyawa setiap saat. Dalam Al-Qur’an kematian disinggung dalam banyak ayat, misalnya dalam Surat Al Ankabut (29) : 57 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Tak ada yang kuasa untuk menolak kematian yang telah datang menghampirinya. Hanya kekuasaan Allah lah yang berlaku saat itu dan hanya kepada-Nya setiap manusia berharap. Sayangnya, tak banyak orang mengambil pelajaran dari sebuah kematian dengan membekal diri dengan ‘amal kebaikan untuk menyongsong kematian.
Kematian dianggap sebagai peristiwa biasa yang kebetulan saja terjadi. Lalu secara tiba-tiba mereka merasakan ketakutan yang luar biasa pada saat kematian itu datang kepadanya. Sebab mereka tak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapi peristiwa yang pasti datang itu. Mesti mereka tahu bahwa kematian tak dapat dihindari.

MA’RIFATUL INSAN


MENGENAL DIRI




 A. PRINSIP PENCIPTAAN MANUSIA
Allah SWT berfirman :
Al-Insaan:001  
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Maryam:067  
Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?
Kedua ayat di atas dimulai dengan kalimat istifham yang menuntut perhatian supaya manusia memikirkan diri dan proses kejadiannya, sehingga dengan itu, ia akan berlaku dengan benar dalam kehidupan di dunia ini sesuai dengan fungsi dan tujuan penciptaannya.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Pada mulanya ia bukanlah apa-apa, tidak ada, tidak berwujud dan tidak berbentuk. Kemudian atas kehendak-Nya, ia diciptakan.
Ihwal penciptaan manusia ini, menunjukkan ke Maha Kuasaan Allah. Hal ini harusnya menjadi renungan manusia, betapa tanpa kekuasaan_nya, dirinya bukanlah apa-apa.

Selasa, 27 Maret 2012

MENCAPAI AL-ISLAM BERDASARKAN AL-IMAN (2)


“MENCAPAI AL- ISLAM


  BERDASARKAN AL- IMAN (2)”




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Minggu sebelumnya kita sudah membahas masalah keimanan, apa itu iman, mengapa kita beriman. Sekarang mari kita tinjau mengenai :
Gunanya kita Beriman
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS 24:55)

MENCAPAI AL-ISLAM BERDASARKAN AL-IMAN (1)


“MENCAPAI AL- ISLAM


  BERDASARKAN AL- IMAN (1)”














بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Pada bahasan sebelumnya, kita telah membahas masalah apa itu Agama, apa itu Islam. Sudah jelas bahwa Agama Islam adalah Suatu Peraturan yang mendatangkan Kesejahteraan, Kemuliaan, Kerukunan dan Kedamaian, untuk diri, keluarga dan lingkungan.
Dalam menjalankan agama Islam agar tercapai Kesejahteraan, Kemuliaan, Kerukunan dan Kedamaian, untuk diri, keluarga dan lingkungan, dst, tidak cukup kita hanya dengan mengaku beragama Islam saja, tetapi diperlukan keimanan, karena yang diseru oleh Allah kepada kita adalah orang beriman agar masuk kedalam Islam secara keseluruhan.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS 2:208)

Minggu, 25 Maret 2012

AGAMA DAN ISLAM


AGAMA ISLAM




سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Pada Kaji Diri Bersama kali ini membahas masalah “AGAMA ISLAM”.



Sebelum membahas lebih jauh tentang Agama Islam, ada baiknya untuk sekedar mengingatkan kembali bahwa kata Agama berasal dari beberapa bahasa yaitu :
a. SANSEKERTA
A = Tidak ; GAMA = Kacau (Tidak Kacau)
b. ARAB
Akhoma = Peraturan /  Ikhoma = Pendirian

Pada saat Bangsa Arab (Hazra Maut) masuk ke Indonesia untuk menyebarkan Islam, dalam menyebutkan Akhoma, Kho=Gho jadi Aghoma, sehingga inilah yang dipakai kedalam bahasa Indonesia menjadi Agama.



TENTANG RIUNGAN KAJI DIRI


Tentang "RIUNGAN'S KAJI DIRI"





بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Assalaamu’alaikum Wr.Wb.



Alhamdulillah, hendaknya senantiasa kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas segala nikmat, rahmat dan karunia serta bimbingan-Nya kita masih diberi kesempatan dan kekuatan dalam menjalani hidup ini.


Judul dari Blog ini diartikan secara harfiah adalah "Kumpul-kumpul bersama secara kekeluargaan dalam rangka Mengkaji Diri dengan Al-Qur'an.


Namun jika diartikan adalah RIngkasan, UNGkapan, ANalisa dan Solusi dalam Mengkaji Diri dengan berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah.



Blog ini bertujuan untuk saling memberikan, saling mengingatkan dan berbagi informasi khususnya mengenai Agama Islam yang dititik beratkan  bersumber dari Al-Qur’an, Hadits dan sumber lainnya yang saling berkaitan. Yang lebih terpenting daripada tujuan Blog ini adalah bahwa saya mengajak kepada saudara-saudaraku semua untuk menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidup kita dalam rangka beribadah kepada Allah dan kepada sesama manusia (Hablumminallah & Hablumminannas) sehingga kita bisa menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka, firman Allah SWT :


At-Tahrim:006 (QS 66:6)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Dari firman Allah diatas yang pertama kali disebutkan adalah kepada diri pribadi baru setelahnya keluarga. Bagaimana mungkin kita akan mengajak keluarga kita untuk melaksanakan aturan-aturan Allah tetapi kita sendiri belum melaksanakan aturan-aturanNya? amat besar kemurkaan Allah apabila kita mengatakan tetapi kita tidak mengerjakannya.

Kemudian bagaimanakah cara kita agar terhindar dari api neraka?
Untuk itu sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, kiranya blog ini sedikit banyaknya dapat menjawabnya.   Sebagai jawabannya, seperti sudah saya kemukakan diatas bahwa dititik beratkan dari Al-Qur'an karena Al-Qur'an inilah sebagai petunjuk untuk manusia yang isinya menjelaskan dari petunjuk itu mana yang haq dan mana yang bathil. Kemudian ditambah dari beberapa Hadits dan literatur lainnya yang tentunya Insya Allah tidak akan bertentangan dengan Al-Qur'an.

Kajian yang dituangkan dari Blog ini terdiri dari beberapa Kategori yang berkenaan dengan Ajaran Islam dan tiap-tiap kategori tersebut memiliki alasan dalam penamaannya.
Kategori tersebut adalah :
  • Kajian Diri Mingguan
Maksud penamaan Kategori ini berdasarkan catatan saya mengikut kegiatan rutin yang diadakan satu kali dalam seminggu. Kegiatan ini kami namakan dengan "KAJI DIRI dengan AL-QUR'AN". Jadi semua bahasan yang diuraikan adalah bahasan yang saya terima ketika mengikuti kegiatan tersebut.

  • Kisah Islami
Kategori ini berisikan artikel yang memuati kisah-kisah atau cerita-cerita yang saya kumpulkan dan mungkin saja sudah sering atau sudah umum di publikasikan.

  • La Tahzan Jangan Bersedih
Artikel ini murni saya angkat dari buku La Tahzan yang mudah-mudahan isi dari uraian-uraiannya dapat menginspirasikan dan menjadikan motivasi dalam menjalankan kehidupan.

  • Kajian Islami
Sama halnya dengan Kisah Islami, namun pada kategori ini berisikan tulisan-tulisan hasil karya saudara-saudara kita yang mudah-mudahan bermanfaat.  
Tak lupa saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika isi dari semua uraian ini tidak berkenan di hati saudara-saudaraku sekalian dan terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisannya sebab saya adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, kealpaan, kekhilafan. Kebenaran itu dari Allah dan kesalahan itu dari saya pribadi.
Mudah-mudahan dengan Blog ini dapat menambah ilmu dan dapat menambah keimanan sehingga dalam kehidupan sehari-hari dapat kita ‘amalkan, Aamiin..
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.